... helping you be all that God made you to be, because He plans on shining His light into this world through you.

Berni - ceo, Christianityworks

Akui Keraguan Anda

We're glad you like it!

Enjoying the content? You can save this to your favorites by logging in to your account.

Register or Login

Add to Favourites

Markus 9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

Listen to the radio broadcast of

Akui Keraguan Anda


Download audio file

Yesus menempatkan iman yang high premium – atau lebih khusus lagi, kita menaruh iman kita kepada-Nya, kepercayaan kita kepada-Nya, terutama pada saat-saat sulit bagi kita untuk melakukannya.

Benar-benar dilema bukan? Anda ingin percaya bahwa Yesus akan muncul ketika Anda membutuhkan-Nya, tetapi justru ketika hal-hal tampak mustahil, iman Anda tampaknya menghindari Anda.

Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Seorang pria yang putranya kerasukan setan, tidak dapat berbicara, terus-menerus menderita sakit, membawanya kepada para murid Yesus. Tapi mereka tidak bisa mengusir setan itu. Ketika Yesus tiba, Dia sangat tidak terkesan:

Markus 9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”

Apa yang membuat Dia tidak terkesan? Kurangnya iman mereka. Sekarang tempatkan diri Anda pada posisi ayah sejenak. Seberapa yakinkah Anda pada saat ini, setelah mendengar teguran itu, dalam iman Anda sendiri? Jadi orang itu berkata kepada Yesus:

Markus 9:22-24 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”

Ada kesenjangan besar antara apa yang Yesus tahu bisa Dia lakukan, dan apa yang orang itu yakini bisa Dia lakukan. Ayah ini tercabik-cabik – dia ingin percaya, tetapi ada sesuatu di dalam dirinya yang meragukan. Dan dengan putus asa dia berteriak: Saya percaya, tolong ketidakpercayaan saya. Ternyata, itu sudah lebih dari cukup. Yesus mengusir setan itu dan anak itu dibebaskan.

Iman kita tidak perlu sempurna. Akuilah keraguan kepada Yesus. Itu sudah lebih dari cukup.

Demikian Firman Tuhan. Fresh…untukmu…hari ini.